SAMARINDA, 30 Januari 2025 – Banjir tahunan kembali melanda Kota Samarinda akibat curah hujan tinggi dan air kiriman dari hulu yang menyebabkan peningkatan debit air di Bendungan Lempake. Pembukaan pintu bendungan untuk mengurangi tekanan air berdampak langsung pada pemukiman di hilir Sungai Karang Mumus, termasuk Perumahan Bengkuring yang menjadi salah satu daerah terdampak paling parah.
Memasuki hari ketiga sejak banjir menggenangi wilayah tersebut, Tim Pramuka Peduli Kalimantan Timur di bawah koordinasi BPBD Provinsi Kaltim terus berperan aktif dalam upaya tanggap darurat. Sebanyak 25 personil dikerahkan untuk membantu operasional dapur umum serta distribusi makanan bagi warga yang terdampak. Para relawan dibagi menjadi beberapa shift untuk memastikan bantuan dapat berlangsung secara optimal.
Selain bantuan logistik, relawan Pramuka Peduli juga turut mendukung koordinasi lapangan, pemantauan kondisi warga, serta berbagai bentuk dukungan lainnya untuk meringankan dampak bencana.
Kondisi banjir masih berpotensi bertahan di beberapa wilayah, sehingga sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, relawan, dan masyarakat, sangat dibutuhkan untuk memastikan keselamatan serta pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.